Cinta Yang Sederhana


Sebuah kisah hubungan percintaan antara dua insan ini akan memberikan pelajaran bagi kita. Sebuah pelajaran yang sangat berharga dan penuh makna terutama bagi kaum Hawa yang hanya memandang lelaki dari sisi hartanya saja.

Terkisah seorang lelaki yang bekerja sebagai pegawai sederhana menjalin kasih dengan seorang wanita. Lelaki itu begitu terpesona dengan keluguan kekasihnya itu. Hari-hari pun mereka jalani dengan penuh kebahagiaan. Keduanya tidak gengsi untuk makan di warung kecil pinggir jalan. Jalan-jalan pun ala kadarnya saja.

Sampai pada akhirnya seiring waktu berjalan, wanita itu mulai menampakkan perubahan sikap. Ia mulai membanding-bandingkan sang lelaki dengan pacar teman-temannya yang sering memberikan hadiah bermerek serta mengajak makan malam di tempat yang mewah.

Sebenarnya lelaki tersebut bukanlah orang sederhana. Ia adalah anak orang kaya akan tetapi memiliki prinsip ingin hidup mandiri dan tidak ingin teman-temannya serta pacarnya tahu hal tersebut. Bukan bermaksud membohongi namun memang sejak awal dia lebih nyaman hidup sederhana serta mandiri saja.

Awalnya lelaki itu sangat bersyukur karena mendapatkan wanita yang lugu dan sederhana. Akan tetapi semua berubah. Kekasihnya itu meminta putus karena menganggap lelaki itu tidak bisa memberikan apa yang dia inginkan yaitu kehidupan yang mewah.

Walaupun merasa sakit hati dan kehilangan pacar yang polos dan baik hati dulu, namun ia pun ingin mengajarkan pada pacarnya ini bahwa kekayaan bukanlah segalanya. Lelaki itu mengajak mantan kekasihnya untuk makan malam yang terakhir kalinya.

Pada saat hari yang ditentukan, dengan mengendarai mobil mewah ia menjemput mantan kekasihnya itu dan mengajaknya bertemu orang tua di rumah. Ternyata rumahnya adalah rumah mewah. Maklum memang dia adalah anak seorang pengusaha kaya. Kemudian pria ini berkata pada papa mamanya, "Pa, ma, ini adalah teman baik saya." Senyuman di wajah pacarnya pun perlahan menghilang.

Selanjutnya mereka pun pergi makan ke restoran mewah. Kemudian ketika pria ini mengantar pacarnya pulang, pacarnya berkata, "Maaf, aku gak tahu". Namun pria ini hanya menjawab dengan dingin, "Gakpapa, aku ga bisa kasih kehidupan yang kamu mau." Hubungan keduanya pun berakhir. Mantan kekasihnya merasa sangat menyesal.

Dari kisah di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa cinta bukanlah hanya soal harta saja. Cinta sejati tidak akan menjadikan harta sebagai penilaian utama. Perkara hati tidak bisa dibohongi. Mulai saat ini marilah senantiasa menjauhkan pikiran materalistis sebab rizki sudah ada yang mengatur.

By Wahyu R Pratama

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Inspirasi-Motivasi • Tetesan Air Yang Dapat Melubangi Batu

Cerita Inspirasi-Motivasi • Kisah Penjual Gorengan

Cerita Inspirasi-Motivasi - Filosofi Hujan